Selasa, 11 September 2007

Rewiring the Brain



Teknik rehabilitasi Deep Brain Stimulation (DBS), menyisipkan benda elektronik ke bagian otak tertentu yang mengalami kurang-stimulasi, membantu pasien-pasien minimally-conscious-state, Parkinson’s (setelah sebuah ‘probe’ disisipkan ke STN pasien --subthalamic nucleus-- pasien kembali dapat mengendalikan gerak jarinya), Alzheimer’s, dan obsessive-compulsive disorder --OCD-- (hampir mendapat persetujuan FDA --Food and Drug Administration). DBS sudah dipraktikkan di 250 rumahsakit, The Cleveland Clinic salahsatunya, dan sudah dijalani oleh 40.000 pasien. Untuk sementara efektivitasnya sebagai treatment Parkinson belum permanen (karena Parkinson pada dasarnya adalah penyakit degeneratif mental), tapi potensial permanen untuk OCD. 100.000 sampai 300.000 veteran Perang Irak, yang mengalami minimally-conscious-state karena luka-tanam serpihan-ledakan di otak mereka, potensial ditangani menggunakan DBS --20 persen pasien sudah pulih. Dr. Joseph Fins, medical ethist di Weill Cornell dan peneliti utama DBS, mengemukakan isu etik aplikasi DBS (ilustrasi: dokter dapat mengendalikan senyum-cemberut pasien menggunakan DBS).
Sumber: Time, 10 September 2007; Rewiring the Brain; Jeffrey Kluger

Tidak ada komentar: