Selasa, 11 September 2007

The Gray Wars



Menurut survei Procter & Gamble tahun 2005, 65 persen wanita mencat rambut menghilangkan jejak uban. Isu mencat rambut (menutup uban) bagi wanita telah menjadi isu personal dan politis bagi kaum feminis, membagi mereka menjadi dua kubu: pro, Catherine Clinton, 55 tahun, professor di Greenwich; dan kontra, Cathy Hamilton 51 tahun, managing director Boomergirl.com. Meg Reggie, 49 tahun, seorang eksekutif public relations di Atlanta, mengaku mencat rambut putihnya karena harus dalam bisnisnya ia dituntut untuk selalu tampak up-to-date. Dr. Lillian Schapiro, 43 tahun, seorang ob-gyn, mencat rambutnya karena bagi pasien dokter perempuan yang beruban tidak mengesankan berpengalaman dan matang --kesan demikian ditangkap dari dokter laki beruban. Untuk riset penulisan bukunya, Going Gray, Anne Kreamer mengupload dua fotonya, beruban dan tidak beruban, ke Match.com --tanpa-ubannya direspon 3 kali lebih banyak daripada yang tanpa uban. Menurut Kreamer, tidak menutup uban, bagi perempuan merupakan pernyataan, bukan gaya.
Sumber: Time, 10 September 2007; The Gray Wars; Anne Kreamer

Tidak ada komentar: