Rabu, 29 Agustus 2007

Fake Fins, Plastic Paws


Ilmuwan dan dokter hewan, Dr. Erick Egger salah satunya, associate professor dari bedah orthopedic hewan-kecil di Colorado University, mengembangkan teknologi prostetik untuk hewan-hewan yang kehilangan anggota tubuhnya. Motala, seekor gajah Thailand kehilangan kaki kiri depannya akibat ledakan ranjau; Fuji, seekor lumba-lumba di Clearwater Aquarium di Florida, kehilangan 75 persen ekornya karena luka virus; Stumpy, seekor kanguru, memerlukan kaki palsu yang bersifat seperti pegas; Burung-burung bangau membutuhkan paruh baru karena dipotong oleh para nelayan karena dianggap sebagai pesaing. Pengembangan teknologi ini memiliki keuntungan jangka panjang sehubugan dengan diduganya bahwa pada tahun 2020 jumlah tentara AS yang diamputasi akan melonjak menjadi 2.7 juta (sekarang 1.9 ).
Sumber: Time, 3 September 2007; Fake Fins, Plastic Paws; Carolyn Sayre.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

pas baca artikel ini jadi keinget sama kisah seekor anjing yang cuma punya dua kaki (kaki bagian belakang), dan dia dibiasain untuk jalan dengan dua kaki itu...
it's so briliant with its legs